Laman

Kamis, 27 Mei 2010

Teroris Ada karena Polisi Lemah

Judul Di atas adalah suatu kenyataan yang tidak dapat kita pungkiri. Sejak persoalan keamanan di republik ini masuk dalam domain kepolisian ternyata menimbulkan persoalan baru dalam persoalan keamanan itu sendiri.

Cerita ramainya teroris bila di pandang dari satu sudut, tak lepas dari salahnya sistem keamanan yang di kembangkan oleh polisi sendiri berpatokan hanya mengejar kuantitas personil untuk memenuhi porsi ideal polisi.

Bila kita melihat sedikit ke belakang tanpa sengaja melebihkan,kenapa pada masa lalu urusan keamanan selalu lebih cepat di tangani oleh pihak keamanan dalam hal ini aparat.

Melihat kasus teroris adalah sistem kejahatan teritorial. Mereka ada dan bergerak dalam masyarakat menengah ke bawah dan bukan masyarakat atas. Lemahnya sistem pengawasan menjadi pokok persolan utama.

BABINSA TNI sudah membuktikan kerja mereka untuk urusan teritorial yang mumpuni, ibaratnya pada jaman itu jarum yang jatuh ke dalam jerami bisa di deteksi.

Kemampuan BABINSA dalam memonitor kehidupan masyarakat patut di apresiasi, terlepas korps ini sering disalah gunakan oleh penguasa untuk menekan masyarakat itu sendiri.

Bila melihat hari ini seharusanya persolan Teroris tidak perlu terjadi dan dapat di cegah dalam masyarakat BILA BABINKAM POLRI mau bekerja dan tidak selalu mengambing hitamkan "KAMI KEKURANGAN PERSONIL",makan hal-hal yang ada dalam masayarakat bisa di cegah.

Sebab yang salah hari ya tetap saja Polisi karena memang lemah dan menjadikan Kejahatan teroris ini KOMODITI SHOW di Media Massa serta Jualan Ke Presiden.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar