Laman

Selasa, 25 Mei 2010

Diversifikasi Kerjasama Pertahanan Indonesia

Dalam bulan Mei ini, Pemerintah Indonesia telah melakukan pembicaraan penting bidang pertahanan dengan beberapa negara. Tiga negara besar dan maju, yakni, Jerman, Cina dan Amerika Serikat bersepakat memantapkan kerjasama pertahanan baik tehnis maupun strategis.

Dengan Pemerintah Jerman, melalui pertemuan pertama konsultasi dwipihak, pada 17 Mei 2010 lalu di Jakarta, disepakati setidaknya empat program: pertukaran informasi; penempatan perwira TNI AL di kapal perang Jerman; latihan bersama angkatan bersenjata; dan, perbaikan kapal selam.

Pada hari yang sama, melalui kunjungan Komandan Pasukan Khusus Komando Pasifik AS Laksamana Muda Sean A Pybus kepada Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, militer AS menyepakati tindak lanjut peningkatan kapasitas satuan khusus di lingkungan TNI. Dalam kesepakatan ini, memungkinkan militer AS membuka kembali latihan bersama dengan Kopassus.

Adapun dengan Pemerintah Cina, melalui kunjungan kehormatan Wakil Ketua Komisi Militer Pusat Cina (Central Commission of The People Liberation Army/PLA) Jenderal Guo Boxing kepada Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, pada 21 Mei 2010, disepakati pemantapan kerjasama pelatihan pilot-pilot jet tempur Sukhoi TNI AU.

Perkembangan tersebut, tentu saja menarik, yang menunjukkan adanya diversifikasi kerjasama pertahanan Indonesia. Menurut anda, apakah kebijakan ini akan menguntungkan kekuatan pertahanan dan kedaulatan Indonesia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar